Awan berperan sebagai pemantul panas matahari yang
dipantulkan oleh permukaan Bumi. Matahari memancarkan panas ke Bumi, Sebagian
panasnya diserap oleh Bumi sehingga Bumi menjadi hangat kemudian Bumi akan
memancarkan kembali panasnya keudara. Panas yang dipancarkan Bumi akan mengenai
awan dan awan kembali memantulkan kepermukaan Bumi. Tanpa ada awan, panas akan
lenyap dari Bumi.
Bagaimana pembentukan awan ??
Akibat pemanasan oleh sinar matahari, akan terjadi penguapan
air yang ada dilaut, sungai, danau, dan sumber air lainnya. Udara mampu
menampung uap air. Banyaknya uap air yang ditampung oleh udara sangat
bergantung pada suhu udara. Semakin tinggi suhu udara, semakin banyak uap air
yang dapat di kandung. Keadaan ketika udara tidak dapat tidak dapat menampung lebih
banyak uap air dinamakan titik jenuh.
Naiknya udara yang banyak mengandung uap air kelapisan atas
atmosfer dapat terjadi secara konveksi. Naiknya udara yang mengandung uap air
secara konveksi terjadi akibat suhu udara di lapisan bawah lebih tinggi
dibandingkan suhu udara dilapisan atas sehingga udara memuai dan menjadi lebih
ringan.
Ketika udara panas yang mengandung uap air naik keatas,
udara panas akan mengembang secara bebas sehingga suhunya turun. Akibat
turunnya suhu, udara akan mencapai titik jenuh sehingga udara tik lagi dapat
menampung uap air. Jika udara terus mengembang dan suhunya terus turun
(bertambah dingin), uap air yang dikandungnya mulai berubah wujud menjadi
titik-titik air kecil (mengembun). Titik-titik air kecil jumlahnya jutaan dan
melayang-layang di udara. Kemudian mereka bersatu akibat gaya tarik antar
molekul air sehingga terbentuklah gumpalan awan. Jika gumpalan awan tidak
terlalu tebal sehingga berat gumpalan awan lebih kecil dari gaya keatas dan
gaya gesekan udara, maka awan akan naik dan melayang lebih tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar